Laporan Praktikum Uji Kualitatif Reaksi Logam Dengan Asam
BAB VI
UJI
KUALITATIF REAKSI LOGAM DENGAN ASAM
6.1 Tujuan
1.
Menganalisa secara kualitatif
kereaktifan logam dengan asam
2.
Mengetahui kereaktifan logam dengan asam
3.
Mengetahui reaksi logam saat direaksikan
dengan asam
4.
Mengetahui tingkat kereaktifan logam
melalui deret volta.
5.
Menentukan pengaruh letak logam dalam
periodik terhadap kereaktifan terhadap asam
6.2 Dasar
Teori
Reaksi redoks sangat mudah dijumpai
dalam kehidupan sehari-hari. Perkaratan besi, perubahan warna daging apel
menjadi kecoklatan ketika dikupas merupakan contoh dari peristiwa oksidasi.
Konsep reaksi redoks dapat ditinjau dari penggabungan dan pelepasan oksigen,
pelepasan dan penerimaan elektron, dan berdasarkan perubahan bilangan oksidasi.
Reaksi redoks terdiri atas setengah reaksi redksi dan setengah reaksi oksidasi.
Reduksi adalah penurunan bilangan
oksidasi (biloks) dengan cara pelepasan oksigen dan senyawanya, serta
penerimaan elektron. Sedangkan oksidasi adalah kenaikan bilangan oksidasi
(biloks) dengan cara penggabungan oksigen dengan unsur/ senyawa dan pelepasan
elektron.
Bilangan oksidasi adalah muatan
yang dimiliki oleh atom atau unsur jika elektron valensinya cenderung tertarik
ke atom lain yang berikatan dengannya dan memiliki kelektronegatifan lebih
besar.
Pereduksi
(reduktor) adalah zat yang dalam reaksi redoks mereduksi zat lain, dalam hal
ini zat pereduksi mengalami oksidsi. Sedangkan pengoksidasi (oksidator) adalah
zat yang dalam reaksi redoks mengoksidasi zat lain, dalam hal ini zat pengoksidasi
mengalami reduksi. Atom H (potensial nol) merupakan batas antara logam dengan
potensial negatif dan potensial positif.
Unsur-unsur
logam cenderung mengalami oksidasi dan bersifat reduktor. Jika kita mereaksikan
suatu logam dengan asam misanya:
![](file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.png)
![](file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.png)
Reaksi
pertama dapat dituliskan
![](file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.png)
Pada
reaksi logam dengan asam, atom logam mengalami oksidasi dan ion hydrogen
mengalami reduksi. Namun, tidak semua logam mampu bereaksi dengan asam,
contohnya perak dan tembaga tidak mampu mereduksi ion hidrogen.
![](file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.png)
![](file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.png)
Reaksi
redoks antara logam dengan asam berlangsung spontan bergantung pada mudah atau
sukarnya logam itu mengalami oksidasi (kuat atau lemahnya sifat reduktor).
Logam yang lebih reaktif dapat mendesak yang kurang reaktif dari larutannya. Alessando Volta melakukan eksperimen
dan berhasil menyusun deret potensial logam yang dikenal dengan deret volta.
Berikut deret volta sebagai berikut:
Li
– K – Ba – Sr – Ca – Na – La – Ce – Mg – Al – Lu – Mn – H2O – Zn –
Cr – Fe – Cd – Co – Ni – Sn – Pb – (H) – Sb – Bi – Cu – Hg – Ag – Pt – Au
Deret
volta diatur dimulai dari logam dengan potensial elektrode paing negatif
sehingga makin ke kiri letak logam dalam deret volta, maka:
1.
Logam makin reaktif (mudah melepaskan
elektron)
2.
Logam merupakan reduktor (unsur yang
mengalai oksidasi yang semakin kuat)
Sedangkan
semakin ke kanan letak logam dalam deret volta, maka:
1.
Logam makin kurang reaktif (makin sulit
melepas elektron)
2.
Logam merupakan oksidator (unsur yang
mengalami reduksi) yang semakin kuat.
Semakin
kiri suatu unsur dalam deret volta, sifat reduktornya semakin kua. Artinya,
suatu unsur akan mampu mereduksi ion-ion unsur disebelah kanannya, tetapi tidak
mampu mereduksi ion-ion disbelah kirinya. Logam Na, Mg, dan Al terletak
disebelah kiri atom H sehingga logam tersebut dapat mereduksi ion H+
dn menghasilkan gas H2, sedangkan logam Cu dan Hg terletak disebelah
kanan atom H sehingga tidak dapat mereduksi ion H+ (tidak bereaksi
dengan asam). Deret volta juga menjelaskan
reaksi logam dengan logam lainnya. Misalnya logam Zn yang dimasukkan
kedalam lautan CuSO4. Reaksi yang terjadi adalah Zn mereduksi Cu2+
dan menghasilkan endapan logam Cu, karena Zn terletak disebelah kiri Cu.
Zn(s) + CuSO4(aq) -> ZnSO4(aq) + Cu(s)
Atau
![](file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.png)
![](file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image003.png)
![](file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image003.png)
![](file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image003.png)
![](file:///C:\Users\admin\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image003.png)
Anode ion
ion katode.
Potensial
listrik atau potensial sel dirumuskan sebagai berikut:
![]() |
..................................... ...........................................................Persamaan
5.1
Elektron
mengalir dari anode ke katode. Logam yang mempunyai E° lebih kecil ditempatkan
sebagai anode (mengalami oksidasi), sedangkan logam yang mempunyai logam yang
mempunyai E° lebih besar ditempatkan sebagai katode (mengalami reduksi). Reaksi
bisa berlangsug spontan jika E° sel mempunyai harga positif.
Sel
volta dapat dibedakan menjadi sel volta primer, sekunder, dan sel bahan bakar.
Sel primer dalah sel yang dibentuk dari katode dan anode yang langsung
setimbang ketika menghasilkan aru. Sel sekunder adalah sel yang dapat
diperbarui dengan cara mengembalikan elektrodenya ke kondisi awal. Adapun sel
bahan bakar adalah sebuah sel yang secara bertahap menghabiskan pereaksi yang
disuplai ke elektrode-elektrode dan secara bertahap pula membuang
produk-produknya. Tipe-tipe sel volta beserta contohnya adalah sebagai berikut:
1.
Sel Volta
primer
Sel kering Lechlanche merupakan
contoh sel Volta primer. Sel kering atau baterai kering terdiri atas wadah
yang terbuat dari seng dan bertindak sebagai anode serta batang karbon
sebagai katode. Elektrolit sel ini adalah campuran MnO2,NH4Cl, sedikit
air, dan kadang-kadang ditambahkan ZnCl2 dalam bentuk
pasta.
Cara kerja sel kering:
·
Elektrode Zn teroksidasi menjadi
ion Zn2+
Zn → Zn2+ + 2 e–
·
Elektron yang dilepaskan mengalir
melalui kawat penghantar menuju elektrode karbon.
·
Elektron-elektron pada elektrode karbon
mereduksi MnO2 dan NH4+ menjadi
Mn2O3 dan NH3.
Sel yang sering digunakan sebagai ganti sel kering Lechlanche adalah baterai alkali.
Baterai ini terdiri atas anode seng dan katode mangan dioksida serta
elektrolit kalium hidroksida. Baterai alkali ini dapat menghasilkan energi dua
kali energi total Lechlanche
dengan ukuran yang sama.
Sel aki merupakan contoh sel Volta
sekunder. Sel aki terdiri atas elektrode Pb (anode) dan PbO2 (katode).
Keduanya dicelupkan dalam larutan H2SO4 30%.
Cara kerja sel aki:
·
Elektrode Pb teroksidasi menjadi Pb2+
Pb(s) → Pb2+(aq) + 2 e–
Pb2+ yang terbentuk berikatan dengan SO42– dari
larutan.
Pb2+(aq) + SO42–(aq)
→ PbSO4(s)
·
Elektron yang dibebaskan mengalir
melalui kawat penghantar menuju elektrode PbO2.
·
Pada elektrode PbO2 elektron-elektron
dari anode Pb akan mereduksi PbO2 menjadi Pb2+ yang
kemudian berikatan dengan SO42– dari larutan.
PbO2(s) + 4 H+(aq) +
2 e– → Pb2+(aq) + 2 H2O(l)
Pb2+(aq)
+ SO42–(aq) → PbSO4(s)
3.
Sel bahan
bakar
Sel hidrogen-oksigen termasuk jenis
sel bahan bakar yang terus-menerus dapat berfungsi selama bahan-bahan
secara tetap dialirkan ke dalamnya. Sel ini digunakan pada pesawat ruang
angkasa. Sel hidrogen-oksigen terdiri atas anode dari lempeng nikel
berpori yang dialiri gas hidrogen dan katode dari lempeng nikel oksida
berpori yang dialiri gas oksigen. Elektrolitnya adalah larutan KOH pekat.
Cara kerja sel ini adalah :
·
Gas hidrogen yang dialirkan pada pelat
nikel berpori teroksidasi membentuk H2O.
2 H2 + 4 OH– → 4 H2O
+ 4 e–
·
Elektron yang dibebaskan bergerak
melalui kawat penghantar menuju elektrode nikel oksida.
·
Pada elektrode nikel oksida elektron
mereduksi O2 menjadi OH–.
O2 +
2 H2O + 4 e– → 4 OH–
Contoh dari kehidupan sehari-hari adalah aki dan baterai.
Baterai adalah sel volta yang dapat mengubah energi kimia menjadi energi listrik. Baterai
berdasarkan jenis larutannya digolongkan sebagai baterai basah contohnya aki
dan baterai kering. Jenis aki yang paling sering digunakan datau dijumpai
adalah aki timbale (Pb). Secara fisik aki ini terdiri dari dua kumpulan pelat
yang dimasukkan pada larutan Asam Sulfat
encer (H2SO4) pada saat aki digunakan tiap molekul
Asam Sulfat pecah menjadi dua ion hydrogen yang bermuatan positif dan Sulfat
yang bermuatan negatif.
Komentar